Sebelumnya :
Naruto Chapter 623
Tampaknya pihak Uchiha juga memiliki rencana yang sama. Senju Butsuma
dan Uchiha Dajima sama-sama terkenal akan kekuatan mereka setelah
berbagai pertarungan yang mereka jalani sebelumnya. Dan kini, mereka
akan bertarung.
Shinobi dilatih untuk tetap berkepala dingin ketika bertarung. Kalau
sampai kau lengah bahkan hanya dalam hitungan detik, maka itu akan
menciptakan suatu kemungkinan... kemungkinan bagi lawan untuk mengakhiri
hidupmu.
Madara dan Hashirama sama-sama berteriak, "Hentikan!!" tapi kedua belah
pihak tetap tak mau berhenti. Dan parahnya, orang dewasa sadar kalau
anaknya mati di depan mata mereka, hati mereka akan kacau. Jadi dengan
kata lain, pemenangnya akan diputuskan berdasarkan siapa yang bisa
menyerang duluan.
Butsuma dan Dajima sama-sama melesatkan senjata ke arah Izuna dan
Tobirama. Karena seperti apa yang tadi sudah dijelaskan, matinya sang
anak akan membuat konsentrasi mereka berkurang.
Untungnya, dengan cepat Hashirama dan dan Madara melempar batu yang ada
di genggaman mereka ke arah kunai dan pisau itu. Adik mereka berhasil
diselamatkan, namun dari sinilah masalah itu dimulai. Kedua batu tadi
tenggelam ke sungai, sebagai pertanda tenggelamnya perasaan Madara.
"Aku tak peduli kau siapa, aku tak akan pernah memaafkan siapapun yang
menyakiti saudaraku!!" ucap Madara. Ia dan Hashirama kini saling
menatap.
"Kelihatannya kita memang tak akan bisa mencapai mimpi bodoh itu." ucap Madara. "Ya, tentu saja. Karena bagaimanapun ..."
"Madara, kau..." Hashirama masih tetap berpegang teguh pada keyakinannya.
"Kita belum kenal terlalu lama, tapi aku lumayan menikmatinya. Hashirama..." ucap Madara.
"Hmm, jadi sekarang tiga lawan tiga, ya? apa menurutmu kau bisa menanganinya, Madara?" tanya ayahnya.
"Tidak." jawab Madara. "Hashirama lebih kuat dariku. Kalau kita bertarung dengan mereka sekarang, kita akan kalah."
"Lebih kuat dari kakak?" Izuna tak menyangka.
"Begitu ya, padahal kupikir dia tak sekuat itu..." ucap Dajima.
"Kami pergi dulu, sampai jumpa." ucap Madara, kemudian membalikkan badan.
"Madara, kau!" Hashirama masih belum puas, "Kau tak benar-benar menyerah, kan? Akhirnya kau sama..."
"Kau adalah Senju... Aku sangat tidak mengharapkannya." ucap Madara.
"Saudara-saudaraku dibunuh oleh klan Senju. Selanjutnya, kita akan
bertemu di medan pertempuran. Hashirama... Senju. Aku adalah, Uchiha...
Madara." Sharingan Madara bangkit dengan sebuah tomoe.
"Ayah, lihat! mata kakak!" seru Izuna.
"Fufufu, pada akhirnya kami tak bisa mendapat informasi mengenai Senju,
tapi sebagai gantinya kami mendapat hal yang bagus." ucap Dajima.
"Apakah sharingannya... baru saja bangkit?" ucap Butsuma.
Mulai dari saat itu, mulai dari ketika mata sharingannya bangkit, Madara
memutuskan untuk benar-benar melawan Hashirama, yang pernah menjadi
temanya. Berkali-kali, mereka terus bertarung, bertarung, dan bertarung.
Dan tanpa sadar, mereka telah menjadi kepala dari klan masing-masing.
Hashirama menjadi ketua klan Senju, sementara Madara menjadi ketua klan
Uchiha. Mereka sampai pada posisi terjauh dari mimpi yang pernah mereka
ingin wujudkan bersama.
Berkali-kali, kedua klan itu melakukan pertempuran. Sampai pada suatu
titik, Tobirama berhasil menusuk tubuh Izuna dengan pedangnya,
"Hiraishingiri!!!"
"Izuna!!!" Madara berlari menuju adiknya.
"Madara, kau tak akan bisa menang melawanku." ucap Hashirama, "Mari kita... Akhiri semua ini."
Sejauh apapun mimpi mereka, Hashirama tetap tak mau membuangnya.
Selamanya, ia percaya kalau itu akan terwujud. "Kalau shinobi terkuat,
Uchiha dan Senju menyatukan kekuatan, negara akan berhenti mencari klan
shinobi untuk melawan kita. Dan suatu hari nanti, pertarungan akan
selesai."
Madara sempat tertegun sejenak. Tapi di kondisi sekaratnya, Izuna mengingatkan, "Jangan, kakak... Jangan biarkan dia menipumu!"
Boffttt!!! Madara dan adiknya menghilang, kabur.
Pada pertarungan selanjutnya, Madara kembali dengan sebuah mata baru.
Ya, saat itu ia telah memperoleh Eternal mangekyou Sharingan. "Adikku
mati akibat luka itu... Tapi, dia meninggalkan kekuatan ini padaku,
untuk melindungi klan Uchiha!!"
"Aku sudah mengirim surat perjanjian genjatan senjata." ucap Hashirama,
"Kalau kau memang ingin melindungi klan Uchiha, mari kita hentikan
pertempuran ini!!!"
"Hashirama, sampai kapan kau akan berhenti memikirka mimpi
kekanak-kanakkanmu itu!? Kami tak akan pernah melakukannya!!" Madara
mengeluarkan Susano'o. Tapi meski begitu, setelah pertarungan penuh satu
hari, akhirnya untuk pertama kalinya Madara berhasil dijatuhkan.
Madara tergeletak di tanah, sementara Hashirama, Tobirama, dan anggota klan Senju lainnya berada di sebelahnya.
"Madara, ini akan menjadi akhir untukmu..." Tobirama hendak menusuk tubuh Madara.
"Tunggu, Tobirama." ucap Hashirama.
"Tapi kenapa, kakak!? Ini kesempatan kita, kan!?"
"Aku tak akan membiarkanmu menyentuhnya."
Tobirama tak bisa berkata-kata lagi.
"Hmm, apa kau ingin melakukannya langsung, Hashirama? Kalau begitu
cepatlah." ucap Madara. "Kalau kau melakukannya, aku akan puas."
"Kalau kami membunuhmu, kepala mereka, maka generasi muda klanmu akan membalas dendam mereka pada kami." ucap hashirama.
"Tak ada lagi klan Uchiha yang masih memiliki perasaan seperti itu." ucap Madara.
"Tidak, aku yakin pasti masih ada." ucap Hashirama. "Tak bisakah kita menyelesaikan ini seperti yang kita bicarakan sebelumnya?"
"Kau tahu kita tak mungkin bisa. Aku sudah tidak sepertimu lagi." ucap
Madara. "Aku sudah tak punya saudara tersisa lagi. Dan aku tak bisa
mempercayaimu."
"Bagaimana cara, untuk membuatmu percaya pada kami?" tanya Hashirama.
Sejenak Madara terdiam, kemudian memberikan sebuah penawaran yang sulit.
"Kalau kau memang ingin aku mempercaya klanmu, bunuhlah adikmu, atau
dirimu sendiri."